Kopdar dadakan di Rumah Perubahan Bekasi
Malem-malem dapat whatsapp message dari mas Amin Majdi ngajakin kopdar dadakan besok paginya 7 November 2015 di Rumah Perubahan Bekasi, kebetulan beliau lagi ada proyek di situ dan kebetulan juga deket rumah. Setelah kontak-kontak dengan mas Zakky akhirnya sepakat besok pagi ketemuan jam 7-8an di lokasi proyek mas Amin.
Alhamdulillah ketemuan kami bertiga (Syamsul - Zakky Amin) juga setelah sekian lama merancang ketemuan belum terlaksana.
Berikut dokumentasi sekedarnya
Alhamdulillah ketemuan kami bertiga (Syamsul - Zakky Amin) juga setelah sekian lama merancang ketemuan belum terlaksana.
Berikut dokumentasi sekedarnya
Reuni 20 tahun
Reuni 20 tahun telah dilaksanakan di Hotel Horison Semarang pada tanggal 27 Desember 2009
Good Job atas kerja keras panitia dan rekan-rekan semua, sebuah prestasi yang luar biasa karena sudah berhasil mengumpulkan yang terserak dan menggali informasi keberadaan rekan-rekan sekalian.
Semoga ke depan bisa lebih baik dan lebih banyak lagi yang hadir sehingga tali silaturahmi akan semakin erat.
Untuk dokumentasi lengkap lainnya teman-teman dapat melihat dan mengunduhnya dengan CLICK LINK BERIKUT
Semoga ke depan bisa lebih baik dan lebih banyak lagi yang hadir sehingga tali silaturahmi akan semakin erat.
Untuk dokumentasi lengkap lainnya teman-teman dapat melihat dan mengunduhnya dengan CLICK LINK BERIKUT
Sejarah MULO / SMP Negeri 2 Semarang
Tahun 1906 kota Semarang dibawah kolonial Hindia Belanda resmi menjadi “gemeente” (kota praja) dengan wewenang otonomi penuh. Seiring dengan otonomi tersebut, dibangunlah sarana pemerintah termasuk sekolahan.
Di kota Semarang waktu itu terdapat 2 Sekolah Menengah Pertama yang disebut dengan M.U.L.O I (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) yang terletak di jalan Pandean Lamper No. 2 (sekarang Brigjen Katamso No. 14) dan M.U.L.O II yang terletak di jalan Pendrikan (sekarang jalan Imam Bonjol), diperkirakan dibangun tahun 1920-an menjadi tempat pendidikan yang dimiliki pemerintah kala itu. Mengajarkan bahasa Belanda, Inggris, Melayu, Kebudayaan Barat, dan Olah Raga lebih intensif.
Di kota Semarang waktu itu terdapat 2 Sekolah Menengah Pertama yang disebut dengan M.U.L.O I (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) yang terletak di jalan Pandean Lamper No. 2 (sekarang Brigjen Katamso No. 14) dan M.U.L.O II yang terletak di jalan Pendrikan (sekarang jalan Imam Bonjol), diperkirakan dibangun tahun 1920-an menjadi tempat pendidikan yang dimiliki pemerintah kala itu. Mengajarkan bahasa Belanda, Inggris, Melayu, Kebudayaan Barat, dan Olah Raga lebih intensif.
Langganan:
Postingan (Atom)